Terobosan P4S Gading Di Tengah Wabah Covid-19
By Admin
nusakini.com - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam setiap kesempatan sering menyampaikan"Di tengah pandemi ini, diharapkan muncul terobosan-terobosan baru, sekaligus menjadi lompatan perubahan besar pada setiap aktivitas pertanian”.
Apa yang disampaikan Menteri SYL terbukti di lapangan di tengah kondisi Pandemi Covid-19 membuat P4S Gading mencari terobosan baru agar usahanya tidak mengalami penurunan omzet. P4S Gading Bojonegoro selama ini bergerak dalam bidang usaha pengolahan hasil pertanian seperti kripik, rengginang, dan olahan makanan ringan lainnya yang selama ini tidak pernah terkendala dalam pemasaran.
Kondisi saat ini, masyarakat lebih mengutamakan pemenuhan kebutuhan pokok, sehingga kendala yang dihadapi adalah kenaikan bahan baku produksi lebih dari lima puluh persen, akan tetapi bagi ketua P4S Gading, (Kristin) dapat melahirkan terobosan baru dengan mengubah pola usaha yang selama ini sudah dijalani dengan cara menginventarisir kebutuhan masyarakat dalam kondisi serta diperkuat dengan pola pemasaran melalui media sosial seperti Whatsapp, website, Instagram, Facebook, serta menyediakan layanan pesan antar. Disamping itu, kolaborasi dengan binaan P4S Gading juga dilakukan terutama produk sayuran, buah-buahan, rempah, herbal dan jamu-jamuan, bahkan antar P4S juga dilakukan seperti dengan P4S Tani Makmur di Pasuruan (Kholifah) untuk pemenuhan kebutuhan kunyit, jahe, dan temulawak.
Ternyata yang dilakukan oleh P4S Gading membawa dampak positip terhadap perkembangan usaha P4S lainnya, mitra binaan P4S Gading, dan masyarakat sekitar. Saat wabah Covid-19 ini P4S Gading mendongkrak penjualan belimbing dalam waktu tiga hari melalui media sosial sebanyak empat kwintal, termasuk komoditas lainnya seperti jambu kristal, bawang goreng, sambal pecel matoh dari Bojonegoro yang juga dipasarkan melalui media online. “Dari pengalaman ini, saya semakin memahami bahwa dalam setiap usaha yang dijalankan, butuh ketekunan, ide, yang kemudian melahirkan kreativitas,” ujar Kristin”.
Sebelum terjadi wabah Covid 19, P4S di bawa wilayah binaan BBPP Ketindan - Malang ini sering dipergunakan sebagai tempat pelatihan dan permagangan petani, siswa, mahasiswa, dan masyarakat lainnya yang ingin belajar pengolahan dengan bahan dasar singkong, bahkan dipergunakan juga sebagai tempat uji kompetensi.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, disetiap kesempatan selalu berpesan kepada seluruh jajarannya “support habis petani, petani harus tetap menanam, berkarya, walaupun besok mau kiamat, dampingi para petani, jadilah pahlawan pertanian disaat negara membutuhkan kita”.
Sementara itu, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Bustanul Arifin Caya, juga memuji terhadap terobosan-terbosan yang dilakukan P4S untuk melayani ketersediaan kebutuhan pangan masyarakat baik berupa produk segar maupun produk olahan hasil pertanian. “P4S sebagai pusat pembelajaran pertanian, dan juga salah satu ujung tombak dalam pembanguan SDM pertanian dituntut harus kompetitif, kreatif, komunikatif dan kolaboratif, sehingga keberadaannya dapat memberikan manfaat, kata”Bustanul”. (nrul.puslatan).